Cara Menulis Cerpen
Sebagian orang menganggap menulis cerpen itu sulit. Mereka begitu yakin bahwa menulis cerpen itu membutuhkan teknik khusus dan bakat. Selain itu berbagai macam kekhawatiran juga sering menghantui mereka. Khawatir tulisan jelek, khawatir tidak ada yang mau baca dan berbagai macam pikiran negatif yang lain. Dampaknya mereka tidak pernah mulai menulis, sehingga tidak satu pun cerpen bisa mereka selesaikan.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda mengalami hal sama seperti cerita di atas. Apakah Anda akan menunggu menguasai teori –teori dulu dan menunggu bakat muncul, baru mau menulis.?
Habiburrahman El Shirazy bercerita dalam acara “Ngobrol Bareng” di Kampong Percik, Salatiga pada tgl 2 Juni 2013 bahwa ada seorang yang ingin sekali pandai berenang, ia sudah tahu teori-teori tentang cara berenang tetapi saatnya ia disuruh untuk terjun ke air, ia sangat ketakutan. Menurut Anda mungkinkah orang tersebut akan menjadi perenang? saya yakin tanpa perlu saya kasih tahu Anda sudah mengetahui apa jawabannya.
Sama halnya dengan menulis cerpen, seribu teori menulis tentang cerpen yang Anda ketahui tak ada gunanya kalau Anda tidak memulai menulis – menulis dan menulis.
Lantas bagaimana caranya supaya saya bisa mudah menulis cerpen? Caranya sederhana saja, mulailah dengan membuang semua keyakinan yang salah dan kekhawatiran dalam diri Anda. Setelah itu baca dan terapkan tips berikut dalam aktivitas menulis Anda.
1. Tema
Tema merupakan ruh cerita. Tema harus hadir sebelum cerpen dibuat. Carilah tema yang menarik. Tema yang mudah digali adalah pengalaman pribadi, Banyak pengalaman pribadi yang ada di benak kita. Atau bisa kita cari ide cerita yang menarik yang ada di sekitar lingkungan kita.Nah ambil salah satu saja. Dan jika sudah menemukan kita tulis, dan fokus pada tema tersebut. Jangan mudah tergiur pada tema lain.
2. Awali Cerita yang Nendang.
Awal cerita merupakan kunci bagi pembaca untuk meneruskan membaca cerita atau berhenti sampai di sini. Maksud nendang adalah berceritalah dengan kalimat-kalimat yang menjadikan rasa penasaran bagi pembaca. Hal ini penting, awal paragraf dengan paragraf bertele-tele misal dengan menceritakan matahari terbit atau pemandangan alam itu sudah biasa Contoh awal cerita yang nendang adalah cerpen Saut Poltak Tambunan yang berjudul Lali Panggora” berbunyi, “Tiba-tiba elang itu muncul lagi setelah berbulan-bulan menghilang” Dari contoh ini pembaca akan dibuat penasaran mengapa elang bisa muncul lagi setelah lama menghilang.
3. Gunakan Otak Kanan
Menurut Jonru Ginting dalam bukunya”Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat” dijelaskan, supaya kita lancar menulis dan tidak mogok di jalan maka terapkan teknik menulis bebas. Gunakan otak kanan dulu baru otak kiri. Otak kanan berupa spontan, penuh kebebasan, tanpa aturan, sedangkan otak kiri bersifat sistematis, runut, penuh pertimbangan. Jadi, mulailah Anda menulis bebas. Apapun yang ada dalam pikiran Anda segera tulis, tentu saja masih berpatokan dengan tema. Perlu diingat juga pada saat menulis bebas, jangan sekali-kali mengedit, ingat sekali lagi jangan mengedit. Nah, jika tulisan sudah selesai biarkan beberapa waktu, selanjutnya gunakan otak kiri untuk mengedit. Perhatikan ejaan, diksi dan lain-lain
4. Amanat / pesan
Pesan cerpen harus kuat jangan kabur. Amanat harus jelas. Pesan yang harus disampaikan penulis ke pembaca harus ada. Pembaca harus mendapatkan pesan moral dari cerita yang kita buat.
5. Konflik
Konflik merupakan bumbu cerita. Cerita tanpa konflik bagaikan masakan tanpa garam. Dengan konflik cerita tidak akan datar. Hal ini akan menjadikan cerita hidup
6. Karakter
Perkuat karakter. Karakter dapat dibangun dengan menggambarkan fisik dan kepribadian tokoh.
7. Alur cerita/plot
Alur ini perlu dibangun secara lengkap. Kita harus mengatur mau menggunakan alur maju atau mundur atau dua-duanya. Kita harus perhatikan pembukaan, pemunculan konflik dan pada akhirnya sang pengarang mengakhiri sebuah cerita. Usahakan jangan bertele-tele yang bisa mengakibatkan bagian konflik dan penyelesainnya malah menggantung.
8. Setting
Gunakan lima panca indra untuk menggambarkan setting tempat dan suasana. Kita tidak saja menggambarkan yang kita lihat saja tapi gambarkan apa ayang kita rasakan, kita cium. Semakin mendetail gambaran setting akan semakin menarik.
9. Berilah judul yang menarik.
Judul yang menarik akan mempengaruhi pembaca untuk membaca cerpen yang Anda buat. Judul paling banyak lima kata. Kalau judul cerpen terlalu panjang, pembaca kurang tertarik.
Setelah mengedit dan memberi judul berarti selesailah cerpen Anda. Namun ada yang harus dilakukan agar cerpen Anda berkualitas, yaitu banyak membaca cerpen karya orang lain baik di koran, majalah atau yang lainnya dan tak kalah penting adalah selalu latihan terus menerus.
Itulah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis cerpen, mudah kan? Dengan gemar membaca dan latihan terus-menerus, kita akan semakin terampil menulis cerpen. Selamat berkarya!
Bagaimana menurut Anda?
Artikel ini ditulis oleh: Budiyanti Anggit pendidik di SMPN Banyubiru Kab, Smg. Lulusan Unnes jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Gemar menulis artikel, cerpen dan antologi. Kini tinggal di Ambarawa.

Komentar
Posting Komentar